Kamis, Januari 12

Sukses Bertanam Jeruk di dalam Pot dan Kebun

0 komentar


bertanamjerukdidalampotdandikebunBuah jeruk merupakan salah satu buah favorit yang selalu ada di setiap penjual buah. Selain itu, jeruk memiliki kandungan vitamin C yang tinggi sehingga menjadi sumber asupan terbaik dalam mengonsumsi buah. Cara penyajiannya pun mudah, terutama jeruk biasa yang tidak perlu mengupas dengan pisau. Permintaan konsumen jeruk selalu ada tiap hari, baik untuk kebutuhan personal, rumah tangga, usaha, maupun industri. Disayangkan, ketersediaan buah jeruk di pasaran tersebut didominasi oleh jeruk-jeruk impor. Kondisi ini disebabkan tingkat produksi buah jeruk lokal masih rendah, sehingga tidak menjamin ketersediaannya. Padahal, pasar menginginkan pasokan jeruk yang kontinu. Akibatnya, banyak konsumen yang lebih memilih jeruk impor. Karena itu, dibutuhkan usaha untuk mengembangkan bisnis buah jeruk lokal.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas jeruk adalah dengan memperluas areal tanam. Bisa saja kita menggalakkan program penanaman jeruk di kebun atau di halaman rumah. Menanam satu atau dua pohon saja di halaman rumah, sudah sangat membantu untuk menambah ketersediaan buah jeruk, minimal untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga dan warga sekitar. Apalagi jika kita menanam banyak pohon jeruk di kebun, tentu bisa bernilai bisnis.
Kondisi ini bagi yang berpikir jeli, tentu tidak akan disia-siakan. Bertanam jeruk menjadi peluang bisnis yang lumayan, baik dilakukan paruh waktu sebagai sampingan maupun jadi pekerjaan utama yang dikelola lebih serius. Dan untungnya, setiap orang bisa mengaplikasikannya hanya dengan ruang sempit yang dimiliki. Bagaimana caranya?
Bertanam jeruk di dalam pot dapat dijadikan alternatif bagi yang tidak memiliki lahan kebun. Selain bisa menghasilkan buah sepanjang musim, juga bisa menambah keasrian halaman rumahnya. Karenanya, tanaman jeruk dalam pot menjadi primadona para hobiis tabulampot. Pasalanya, sosok tanamannya tergolong mungil dengan ukuran buah yang relatif kecil juga. Ada berbagai jenis jeruk yang bisa Anda jadikan tanaman pot.
Buku Bertanam Jeruk di Dalam Pot & di Kebun terbitan AgroMedia Pustaka ini bisa Anda jadikan panduan praktis dalam aplikasi menanam jeruk secara baik dan benar, baik di dalam pot maupun di kebun. Dengan harapan, agar Anda bisa menghasilkan tanaman jeruk yang lebat, rajin berbuah, serta sehat.
Buku ini merupakan persembahan tim Redaksi AgroMedia untuk Anda yang disajikan secara praktis dan sederhana bagi Anda yang ingin mengembangkan usaha perkebunan jeruk atau sekadar mengembangkan hobi bertanam tanaman buah dalam pot. Di dalamnya berisi tentang seputar tanaman jeruk sebagai hobi atau lahan bisnis, mengenali varietas jeruk beserta syarat tumbuhnya, pemilihan bibit dan perbanyakan, aplikasi bertanam jeruk di dalam pot, aplikasi bertanam jeruk di kebun, tip mempercepat munculnya bunga dan buah, serta pengendalian hama dan penyakit.
Continue reading →

BERBUDIDAYA MENANAM JAHE ..

0 komentar
Cuaca yang dingin menusuk tulang menjadi alasan utama seseorang untuk mencari penghangat (penghangat yang sebenarnya : red). Selain kopi hal yang paling di cari dalam kondisi dingin adalah JAHE. Produk pertanian ini telah banyak beredar baik dalam bentuk olahan pabrik atau pun racikan dari resep-resep tradisional, seperti bandrek, sekoteng, ronde, JAHE susu ataupun wedang JAHE. Menjamurnya warung-warung tenda pinggir jalan terutama yang menjual minuman penghangat, mendorong permintaan yang besar atas JAHE. Selain sebagai minuman JAHE juga di kenal luas sebagai bahan utama obat-obatan, seperti obat masuk angin dan aneka jenis obat gosok. Bukankah sebuah peluang yang cukup besar bagi para petani untuk mendapat porsi dalam memenuhi kebutuhan akan produk pertanian yaitu JAHE.
JAHE merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. JAHE berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan JAHE terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.
JAHE termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), leng kuas (Languas galanga) dan lain-lain.
Nama daerah JAHE antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), JAHE (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
URAIAN TANAMAN TANAMAN JAHE
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
CIRI-CIRI MORFOLOGIS JAHE
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu.
Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gela p, berbintik- bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2mm.

JENIS TANAMAN

JAHE dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas JAHE, yaitu :
  1. JAHE putih/kuning besar atau disebut juga JAHE gajah atau JAHE badak Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis JAHE ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai JAHE segar maupun JAHE olahan.
  2. JAHE putih/kuning kecil atau disebut juga JAHE sunti atau JAHE emprit Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. JAHE ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada JAHE gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. JAHE ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
  3. JAHE merah Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada JAHE putih kecil. sama seperti JAHE kecil, JAHE merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan JAHE kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
Rimpang JAHE dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan
rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai
MANFAAT TANAMAN
1) JAHE tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0- 2.000 m dpl.
JAHE juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan JAHE, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan JAHE sebagai pestisida alami.
Dalam perdagangan JAHE dijual dalam bentuk segar, kering, JAHE bubuk dan awetan JAHE. Disamping itu terdapat hasil olahan JAHE seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
Continue reading →

BERTANAM JERUK BESAR DI HALAMAN

0 komentar
Salah satu jenis tanaman yang sering ditanam di halaman rumah adalah jeruk besar (Citrus celebia). Disebut besar karena ukurannya memang lebih besar dibanding jeruk kebanyakan. Jeruk besar sebetulnya sudah tak asing lagi buat kita. Dulu, kulitnya sering dipakai sebagai bahan permainan anak-anak, misalnya mainan gerobak, mobil-mobilan, atau rumah-rumahan.

Meski Indonesia disebut sebagai daerah asli jeruk besar, namun negara yang dikenal sebagai pusat pengembangan jeruk besar justru Thailand.

Ada beberapa jenis atau varietas jeruk besar yang sudah dikembangkan berdasarkan lingkungan tumbuh atau daerah sentra pengembangan. Beberapa jenis jeruk besar yang populer antara lain:

1. Jeruk Bali
Buahnya berukuran sedang, berbentuk bulat agak cekung. Kulit buah tipis, licin, dan berwarna hijau. Daging buah berwarna merah muda. Kandungan airnya cukup banyak, rasanya manis. Ciri khas lain, daun dan buahnya memiliki banyak bulu. Sentra
produksinya di Bali.

2. Jeruk Nambangan

Bentuk buah bulat, dengan kulit buah agak tebal. Daging buah berwarna merah, banyak berair, manis, dan tidak lengket. Jeruk Nambangan mudah ditemukan di daerah Magetan, dekat Madiun (Jawa Timur).

3. Jeruk Pangkep
Buahnya berbentuk cenderung bulat, kulit buah berwarna kuning dan agak tebal. Daging buah berwarna putih, bertekstur halus. Rasanya manis segar, berair, dan berbiji sedikit. Nenek moyangnya berasal dari daerah Pangkep (Sulawesi Selatan).

4. Jeruk Pandanwangi
Buahnya bundar ceper, kulit buahnya tebal, dengan daging buah merah dan bertekstur kasar. Rasanya sedikit manis.

Selain jenis di atas, masih ada beberapa jenis jeruk besar lainnya, seperti Si Nyonya, Si Kuning, Si Manalagi, Delima, Sukun, dan sebagainya.

TAK SUKA TANAH LIAT
Jeruk besar tumbuh subur dan berproduksi baik di dataran rendah. Di dataran tinggi, biasanya malas berproduksi, kulit buah jadi tebal, dan rasanya pun jadi pahit. Tanaman ini membutuhkan tempat yang cukup terbuka atau langsung mendapat sinar matahari. Tanaman ini juga cukup adaptif pada sembarang tanah, kecuali tanah liat yang air tanahnya dangkal. Ia tak betah ditanam di tanah jenis ini, bisa-bisa malah mati karena akarnya terendam air dan aerasinya jelek.

Jika Anda berniat menanam, yang pertama harus dilakukan adalah menentukan titik tanam, disesuaikan dengan luas halaman.Jarak antar-titik sekitar 5 x 5 meter. Di titik itu, buat lubang tanam berukuran 70 x 70 x 50 cm.

Pencangkulan pertama sedalam 25 cm, lalu letakkan galian tanah itu di sebelah kiri lubang. Pencangkulan kedua juga sedalam 25 cm, letakkan galian tanah di sebelah kanan lubang. Tambahkan pupuk kandang pada masing-masing tanah galian sebanyak 20 kg. Biarkan lubang tanah terbuka selama 2 minggu. Selanjutnya, masukkan tanah galian kembali, dengan posisi urutan seperti sedia kala.

Setelah itu, sediakan bibit jeruk besar yang sudah siap tanam, biasanya bibit dengan ketinggian sekitar 70 cm. Gali tanah di tempat lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm, lalu tanam bibit tepat di tengah-tengah lubang tanam dalam posisi tegak.

Masukkan kembali tanah dan padatkan bagian seputar pangkal batang bibit. Pasang penyangga dari bilah bambu, lalu siram sampai cukup basah atau lembab. Bila perlu, beri peneduh selama 2 minggu.  



Continue reading →

rEsEnt Post gUe..