Meski Indonesia disebut sebagai daerah asli jeruk besar, namun negara yang dikenal sebagai pusat pengembangan jeruk besar justru Thailand.
Ada beberapa jenis atau varietas jeruk besar yang sudah dikembangkan berdasarkan lingkungan tumbuh atau daerah sentra pengembangan. Beberapa jenis jeruk besar yang populer antara lain:
1. Jeruk Bali
Buahnya berukuran sedang, berbentuk bulat agak cekung. Kulit buah tipis, licin, dan berwarna hijau. Daging buah berwarna merah muda. Kandungan airnya cukup banyak, rasanya manis. Ciri khas lain, daun dan buahnya memiliki banyak bulu. Sentra
produksinya di Bali.
2. Jeruk Nambangan
Bentuk buah bulat, dengan kulit buah agak tebal. Daging buah berwarna merah, banyak berair, manis, dan tidak lengket. Jeruk Nambangan mudah ditemukan di daerah Magetan, dekat Madiun (Jawa Timur).
3. Jeruk Pangkep
Buahnya berbentuk cenderung bulat, kulit buah berwarna kuning dan agak tebal. Daging buah berwarna putih, bertekstur halus. Rasanya manis segar, berair, dan berbiji sedikit. Nenek moyangnya berasal dari daerah Pangkep (Sulawesi Selatan).
4. Jeruk Pandanwangi
Buahnya bundar ceper, kulit buahnya tebal, dengan daging buah merah dan bertekstur kasar. Rasanya sedikit manis.
Selain jenis di atas, masih ada beberapa jenis jeruk besar lainnya, seperti Si Nyonya, Si Kuning, Si Manalagi, Delima, Sukun, dan sebagainya.
TAK SUKA TANAH LIAT
Jeruk besar tumbuh subur dan berproduksi baik di dataran rendah. Di dataran tinggi, biasanya malas berproduksi, kulit buah jadi tebal, dan rasanya pun jadi pahit. Tanaman ini membutuhkan tempat yang cukup terbuka atau langsung mendapat sinar matahari. Tanaman ini juga cukup adaptif pada sembarang tanah, kecuali tanah liat yang air tanahnya dangkal. Ia tak betah ditanam di tanah jenis ini, bisa-bisa malah mati karena akarnya terendam air dan aerasinya jelek.
Jika Anda berniat menanam, yang pertama harus dilakukan adalah menentukan titik tanam, disesuaikan dengan luas halaman.Jarak antar-titik sekitar 5 x 5 meter. Di titik itu, buat lubang tanam berukuran 70 x 70 x 50 cm.
Pencangkulan pertama sedalam 25 cm, lalu letakkan galian tanah itu di sebelah kiri lubang. Pencangkulan kedua juga sedalam 25 cm, letakkan galian tanah di sebelah kanan lubang. Tambahkan pupuk kandang pada masing-masing tanah galian sebanyak 20 kg. Biarkan lubang tanah terbuka selama 2 minggu. Selanjutnya, masukkan tanah galian kembali, dengan posisi urutan seperti sedia kala.
Setelah itu, sediakan bibit jeruk besar yang sudah siap tanam, biasanya bibit dengan ketinggian sekitar 70 cm. Gali tanah di tempat lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm, lalu tanam bibit tepat di tengah-tengah lubang tanam dalam posisi tegak.
Masukkan kembali tanah dan padatkan bagian seputar pangkal batang bibit. Pasang penyangga dari bilah bambu, lalu siram sampai cukup basah atau lembab. Bila perlu, beri peneduh selama 2 minggu.