Sabtu, November 26

Diposting oleh fEbri HariyAnto di 8:45:00 AM 0 komentar

Bertanam Cabe Menggunakan pot

Bertanam cabai bisa dilakukan dalam pot sehingga masyarakat kota bisa menikmati buah cabe dan keindahan pohonnya.
Apalagi sangat banyak varietas cabai yang sekaligus dapat sebagai bahan konsumsi dan cabe hias di pekarangan.

Persiapan yang perlu untuk bertanam cabe dalam pot meliputi pemilihan jenis dan ukuran pot, media tanah, bibit cabai dan persemaian.

PEMILIHAN POT

Pot yang digunakan harus mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik terutama perakaran.

Pot yang terlalu kecil akan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan tidak mampu berbuah, sedangkan pot yang terlalu besar akan berat apabila dipindahkan.

Sebagai contoh, dapat dipilih pot sebesar separuh dari kaleng bekas cat volume 20 kg atau pot yang mampu menampung sekitar 5 kg tanah.

Pot yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut :

1. Mampu mendukung perkemabnagan perakaran.
2. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berelebih
3. Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu aerasi dan drainase
4. Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan
5. Tidak mudah lapuk dan pecah
6. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah tetap stabil

Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin, pot semen, pot ban bekas, pot kaleng bekas dan pot anyaman bambu.

Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.

PENYIRAMAN MEDIA TANAH

Bertanam cabe dalam pot pada dasarnya sama dengan bertanam cabai di lahan pekarangan. Pilihlah tanah yang gembur, berasal dari lapisan atas tanah, dan mampu mnegikat cukup air.

Untuk tanah gembur, perbandingan tanah dngan pupuk organik / kompos adalah 1:1. Tanah liat dicampur dengan tanah pasir dan pupuk kompos dengan komposisi 1:1:1.

Untuk tanah berpasir dicampur dengn tanah liat dan pupuk organik dengan perbandingan 5:2:3. Mengisi tanah di dalam pot bisa dilakukan sebagai berikut :

1. Tutup lubang pot bagian bawah dengan pecahan genteng.
2. Isi dasar pot dengan kerikil dan pasir kasar untuk membantu aerasi dan drainase.
3. Masukkan tanah ke dalam pot dan jangan dipadatkan.
4. Siram dengan air secukupnya agar tanah menjadi mapan.

PERSEMAIAN

Bibit cabe dapat dipersiapkan sendiri dari buah cabai yang tua dengan membeli dari kios penjual bibit.

Benih disemaikan pada tanah pasir yang telah dicampur pupuk dan ditutup tanah tipis-tipis.

Bibit diperjarang setelah berumur 10 – 12 hari (berdaun dua helai). Bibit cabai siap ditanam dalam pot pada umur sekitar 6 minggu (tinggi 10 – 15 cm).

PENANAMAN

Penanaman cabai dalam pot dapat dilaukan kapan saja dengan memperhatikan kondisi air dan penempatan pot. Tanaman cabai tidak tahan terhadap hujan atau air yang berlebihan krena bunga akan gugur dan tanaman menjadi layu.

Pilih bibit cabai yang tumbuh sehat dan baik. Pindahkan bibit cabe secara hati-hati dengan sedikit tanah di sekitar akarnya dan tanam di bagian tengah pot.

Kemudian tanah sekitar pangkal batang ditekan pelan-pelan agar sedikit padat. Siram tanaman cabai dengan air secukupnya. Pada awal pertumbuhan yang banyak hujan letakkan pot di tempat teduh.

PEMUPUKAN

Sebagai pupuk dasar, gunakan pupuk organik atau kompos sebanyak ½ kg per pot. Pupuk N dan K diberikan sebagai pupuk dsar.

Pupuk N diberikan ½ dosis pada usia tanaman 2-3 minggu si sekeliling tanaman berjarak 5 cm dari batang. Sisa pupuk N diberikan pada umur tanaman 5-6 minggu setelah tanam.

Continue reading →

Diposting oleh fEbri HariyAnto di 8:23:00 AM 0 komentar

Teknologi Hortikultura

BERTANAM CABE DI POLYBAG

Benih - Benih cabe dibuat sendiri. Caranya, pilih buah cabe yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat dan tidak&lt;br&gt; terserang penyakit. Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah&lt;br&gt; secara memanjang. Cuci biji lalu dikeringkan. Kemudian pilih biji&lt;br&gt; yang bentuk, ukuran dan warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak&lt;br&gt; keriput dan tidak cacat. Bila kesulitan membuat sendiri, benih cabe&lt;br&gt; dapat dibeli di toko pertanian setempat. - Benih yang akan ditanam&lt;br&gt; diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang. Persemaian Sebelum tanam di tempat permanen (polybag), sebaiknya&lt;br&gt; benih disemai dulu dalam wadah semai yang dapat berupa bak plastik&lt;br&gt; atau kayu dengan ketebalan sekitar 10 cm yang dilubangi bagian&lt;br&gt; dasarnya untuk pengaturan air(drainase). Persiapannya sbb : 1.&lt;br&gt; Isikan dalam wadah semai media berupa tanah pasir, dan pupuk kandang&lt;br&gt; dengan perbandingan 1 : 1. Untuk menghilangkan gangguan hama berikan&lt;br&gt; Curater 3 G takaran 10 10 gr/m2. Media ini disiapkan 1 minggu&lt;br&gt; sebelum penyemaian benih. 2. Benih yang akan ditanam, sebelumnya&lt;br&gt; direndam dalam air hangat (50 derajat Celcius) semalam. Lebih baik&lt;br&gt; lagi bila diberi zat pengatur tumbuh seperti Atonik. 3. Tebarkan&lt;br&gt; benih secara merata di media persemaian, bila mungkin beri jarak&lt;br&gt; antar benih 5 x 5 cm sehingga waktu tanaman dipindah/dicabut,&lt;br&gt; akarnya tidak rusak. Usahakan waktu benih ditanam diatasnya ditutup&lt;br&gt; selapis tipis tanah. Kemudian letakkan wadah semai tersebut di&lt;br&gt; tempat teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media semai&lt;br&gt; tetap lembab. Pembibitan 1. Benih yang telah berkecambah atau bibit&lt;br&gt; cabe umur 10-14 hari (biasanya telah tumbuh sepasang daun) sudah&lt;br&gt; dapat dipindahkan ke tempat pembibitan. 2. Siapkan tempat pembibitan&lt;br&gt; berupa polybag ukuran 8 x 9 cm atau bumbungan dari bahan daun pisang&lt;br&gt; sehingga lebih murah harganya. Masukkan ke dalamnya campuran tanah,&lt;br&gt; pasir dan pupuk kandang serta tambahkan Curater 3 G. 3. Pindahkan&lt;br&gt; bibit cabe ke wadah pembibitan dengan hati-hati. Pada saat bibit&lt;br&gt; ditanam di bumbungan, tanah di sekitar akar tanaman ditekan-tekan&lt;br&gt; agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat&lt;br&gt; teduh dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya. Pembibitan&lt;br&gt; ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat&lt;br&gt; pemindahan di tempat terbuka. 4. Bibit bisa ditanam di polybag&lt;br&gt; setelah berumur 30-40 hari. Persiapan Media Tanam Polybag 1. Siapkan&lt;br&gt; polybag tempat penanaman yang berlubang kiri kanannya untuk&lt;br&gt; pengaturan air. 2. Masukkan media tanam ke dalamnya berupa campuran&lt;br&gt; tanah dengan pupuk kandang 2 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag.&lt;br&gt; Tambahkan Furadan atau Curater 3 G 2 - 4 gr/tanaman untuk mematikan&lt;br&gt; hama pengganggu dalam media tanah. 3. Masukkan campuran tanah dan&lt;br&gt; pupuk kandang ke dalam polybag setinggi 1/3 nya 4. Tambahkan pupuk&lt;br&gt; buatan sebagai pupuk dasar yaitu 10 gr SP 36, 5 gr KCl dan 1/3&lt;br&gt; bagian dari campuran 10 gr Urea + 20 gr ZA per tanaman (2/3&lt;br&gt; bagiannya untuk pupuk susulan). Kemudian siram dengan air agar pupuk&lt;br&gt; laur dalam tanah. Penanaman 1. Pilih bibit cabe yang baik yaitu&lt;br&gt; pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama&lt;br&gt; penyakit. 2. Tanam bibit tersebut di polybag penanaman. Wadah media&lt;br&gt; bibit harus dibuka dulu sebelum ditanam. Hati-hati supaya tanah yang&lt;br&gt; menggumpal akar tidak lepas. Bila wadah bibit memakai bumbungan&lt;br&gt; pisang langsung ditanam karena daun tersebut akan hancur sendiri.&lt;br&gt; Tanam bibit bibit tepat di bagian tengah, tambahkan media tanahnya&lt;br&gt; hingga mencapai sekitar 2 cm bibir polybag. 3. Padatkan permukaan&lt;br&gt; media tanah dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka&lt;br&gt; yang terkena sinar matahari langsung. Pemeliharaan 1. Lakukan&lt;br&gt; penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media tanah polybag.&lt;br&gt; 2. Lakukan pemupukan susulan : Umur 30 hari setelah tanam : 5 gr Kcl&lt;br&gt; per tanaman. Umur 30 dan 60 hari setelah tanam : masing-masing 1/3&lt;br&gt; bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada pemupukan dasar. 3.&lt;br&gt; Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan&lt;br&gt; buang bunga yang pertama kali muncul. 4. Untuk mengendalikan hama&lt;br&gt; lalat buah penyebab busuk buah, pasang jebakan yang diberi Antraxtan.&lt;br&gt; Sedang untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips,&lt;br&gt; Aphid dengan insektisida seperti Curacron. Untuk penyakit busuk buah&lt;br&gt; kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunawan fungisida&lt;br&gt; seperti Antracol. Dosis dan aplikasi masing-masing obat tersebut&lt;br&gt; dapat dilihat pada labelnya. Panen - Cabai merah dapat dipanen umur&lt;br&gt; sekitar 80 hari setelah tanam. Pemetikan cabe dapat dilakukan 1-2&lt;br&gt; kali seminggu disesuaikan dengan kebutuhan. Pemetikan dilakukan&lt;br&gt; dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah.

Continue reading →

Sabtu, November 19

Diposting oleh fEbri HariyAnto di 8:29:00 AM 0 komentar

Petani Lampung Timur Tanam Singkong

Kamis, 27 Oktober 2011 13:15 WIB

Petani di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sedang merawat tanaman singkong yang masih usia muda. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun).

"Petani mulai menanam singkong karena meskipun curah hujan masih sedikit, namun sempat membasahi lahan perladangan,".

Berita Terkait

Sukadana (ANTARA LAMPUNG) - Para petani di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung mulai ramai menanam singkong atau ubi kayu dalam sepekan terakhir, menyusul mulai turun hujan setelah musim kemarau panjang 2011, meskipun intensitas hujan di daerah itu masih sangat rendah.

"Petani mulai menanam singkong karena meskipun curah hujan masih sedikit, namun sempat membasahi lahan perladangan," kata Warsito, petani di Kecamatan Sukadana Lampung Timur, Rabu.

Ia menjelaskan, tanaman singkong tidak membutuhkan curah hujan tinggi untuk memulai tanam, yang penting saat penanaman awal ladang sedikit lembab seperti saat ini.

Menurutnya, tanaman singkong merupakan andalan petani setempat karena berada di lahan kering dan tidak memiliki sumber air.

Selain itu, karena tanahnya sangat subur petani tidak perlu mengolah tanah, seperti menanam padi, melainkan hanya membersihkan dan langsung ditanami bibit singkong.

"Selama tiga bulan ini lahan perladangan petani tidak digarap karena sama sekali tidak mendapatkan pasokan air hujan," katanya. (ANTARA).

Cetak

Facebook Twitter

Komentar Pembaca