Indeks Berita
Jumat, 18 Nopember 2011
Lampung Targetkan Produksi Padi 3,5 Juta Ton
Lampung Targetkan Produksi Padi 3,5 Juta Ton
Jumat, 18 Nopember 2011
Harga Jagung Pipilan Di Bengkulu Stabil
Harga Jagung Pipilan Di Bengkulu Stabil
Jumat, 18 Nopember 2011
Produksi Kerajinan Aluminium Di Pangkalpinang Turun
Produksi Kerajinan Aluminium Di Pangkalpinang Turun
Jumat, 18 Nopember 2011
Nagan Raya Buka 130.000 Hektare Lahan Baru
Nagan Raya Buka 130.000 Hektare Lahan Baru
Jumat, 18 Nopember 2011
Ekspor Bengkulu Hasilkan Devisa 192juta Dolar AS
Ekspor Bengkulu Hasilkan Devisa 192juta Dolar AS
Jumat, 18 Nopember 2011
Produksi Perkebunan Lampung Timur 34.377 Ton
Produksi Perkebunan Lampung Timur 34.377 Ton
Jumat, 18 Nopember 2011
Pasokan Lada Putih Di Pangkalpinang Kurang
Pasokan Lada Putih Di Pangkalpinang Kurang
Jumat, 18 Nopember 2011
Pendapatan Bus Transmusi Naik Selama Sea Games
Pendapatan Bus Transmusi Naik Selama Sea Games
Petani Lampung Timur Mulai Tanam Singkong
Rabu, 26 Oktober 2011
Rabu, 26 Oktober 2011
Foto : bd/dtc
(Berita Daerah-Sumatra), Petani di Kabupaten Lampung Timur mulai marak menanam singkong atau ubi kayu dalam sepekan terakhir, meskipun intensitas hujan masih sangat rendah di daerah tersebut.
"Petani mulai menanam singkong karena meskipun curah hujan masih sedikit, namun sempat membasahi lahan perladangan," kata Warsito, petani di Kecamatan Sukadana Lampung Timur, Rabu.
Ia mengatakan, tanaman singkong tidak membutuhkan curah hujan tinggi untuk memulai tanam, yang penting saat penanaman awal ladang sedikit lembab seperti saat ini.
Menurutnya, tanaman singkong merupakan andalan petani setempat karena berada di lahan kering dan tidak memiliki sumber air.
Selain itu, karena tanahnya sangat subur petani tidak perlu mengolah tanah, seperti menanam padi, melainkan hanya membersihkan dan langsung ditanami singkong tersebut.
"Selama tiga bulan ini lahan perladangan petani tidak digarap karena sama sekali tidak mendapatkan pasokan air hujan," katanya.
Petani setempat lainya, Malik, mengatakan, saat ini petani mulai menanam singkong karena lebih tahan meskipun intensitas hujan masih rendah di daerah tersebut.
"Asalkan saat tanam lahan sedikit basah, maka tidak masalah untuk tanaman singkong," katanya.
Tanaman singkong ini merupakan andalan pendapatan petani karena sebagian besar daerah itu merupakan lahan kering dan paling cocok untuk tanaman tersebut.
Sementara itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kabupaten Lampung Timur mencatat luas lahan penanaman singkong atau ubi kayu pada musim ini menurun.
"Luas realisasi tanam musim ini tercatat 17.691 hektare, sedangkan musim sebelumnya mencapai 27.556 hektare," kata Kepala Dinas PTPH Lampung Timur, Muhammad Yusuf, di Sukadana.
Ia menjelaskan, jumlah tersebut terhitung sejak masa tanam dari bulan April hingga September 2011 atau enam bulan terakhir, sedangkan masa tanam musim lalu dari bulan Oktober 2010 hingga Maret 2011.
Penurunan yang signifikan selama dua bulan terakhir, yakni pada bulan Agustus yang tercatat seluas 390 hektare dan September 97 hektare karena lahan kekeringan di seluruh wilayah Lampung Timur.
Menurut Yusuf, sampai saat ini luas realisasi tanam ubi kayu mencapai 45.247 hektare dengan produktivitas 241,47 kuintal per hektare dan total produksi keseluruhan diperkirakan 961.019 ton.
"Petani mulai menanam singkong karena meskipun curah hujan masih sedikit, namun sempat membasahi lahan perladangan," kata Warsito, petani di Kecamatan Sukadana Lampung Timur, Rabu.
Ia mengatakan, tanaman singkong tidak membutuhkan curah hujan tinggi untuk memulai tanam, yang penting saat penanaman awal ladang sedikit lembab seperti saat ini.
Menurutnya, tanaman singkong merupakan andalan petani setempat karena berada di lahan kering dan tidak memiliki sumber air.
Selain itu, karena tanahnya sangat subur petani tidak perlu mengolah tanah, seperti menanam padi, melainkan hanya membersihkan dan langsung ditanami singkong tersebut.
"Selama tiga bulan ini lahan perladangan petani tidak digarap karena sama sekali tidak mendapatkan pasokan air hujan," katanya.
Petani setempat lainya, Malik, mengatakan, saat ini petani mulai menanam singkong karena lebih tahan meskipun intensitas hujan masih rendah di daerah tersebut.
"Asalkan saat tanam lahan sedikit basah, maka tidak masalah untuk tanaman singkong," katanya.
Tanaman singkong ini merupakan andalan pendapatan petani karena sebagian besar daerah itu merupakan lahan kering dan paling cocok untuk tanaman tersebut.
Sementara itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kabupaten Lampung Timur mencatat luas lahan penanaman singkong atau ubi kayu pada musim ini menurun.
"Luas realisasi tanam musim ini tercatat 17.691 hektare, sedangkan musim sebelumnya mencapai 27.556 hektare," kata Kepala Dinas PTPH Lampung Timur, Muhammad Yusuf, di Sukadana.
Ia menjelaskan, jumlah tersebut terhitung sejak masa tanam dari bulan April hingga September 2011 atau enam bulan terakhir, sedangkan masa tanam musim lalu dari bulan Oktober 2010 hingga Maret 2011.
Penurunan yang signifikan selama dua bulan terakhir, yakni pada bulan Agustus yang tercatat seluas 390 hektare dan September 97 hektare karena lahan kekeringan di seluruh wilayah Lampung Timur.
Menurut Yusuf, sampai saat ini luas realisasi tanam ubi kayu mencapai 45.247 hektare dengan produktivitas 241,47 kuintal per hektare dan total produksi keseluruhan diperkirakan 961.019 ton.
(jh/JH/bd-ant)
Berita Terkait :
Inflasi Tanjungpinang Tertinggi Di Sumatra
Lampung Targetkan Produksi Padi 3,5 Juta Ton
Lampung Targetkan Produksi Padi 3,5 Juta Ton
Produksi Makanan Pertanian Dorongan Utama Pembangunan Ekonomi
Putri, Harimau Sumatra Lepas Bebas
Tanam Padi
Produksi Telur Menurun
Inflasi Tanjungpinang Tertinggi Di Sumatra
Lampung Targetkan Produksi Padi 3,5 Juta Ton
Lampung Targetkan Produksi Padi 3,5 Juta Ton
Produksi Makanan Pertanian Dorongan Utama Pembangunan Ekonomi
Putri, Harimau Sumatra Lepas Bebas
Tanam Padi
Produksi Telur Menurun
0 Komentar
Belum ada Comment